Fungsionalisme dan Behaviorisme

Fungsionalisme & Behaviorisme

1. Awal Perkembangan Psikologi Amerika

    Psikologi awal di Amerika Serikat mengalami perkembangan yang menarik dan berantakan. Sebelum tahun 1880-an, psikologi sering dianggap belum ada di Amerika Serikat, tetapi sebenarnya ada beberapa kontributor awal dalam bidang ini.

  1. Tahap 1: Filsafat Moral dan Mental (1640-1776)

    • Psikologi awal sering terkait dengan filsafat moral dan mental.
    • Psikologi sering digabungkan dengan agama dan moralitas pada masa ini.
  2. Tahap 2: Filsafat Intelektual (1776-1886)

    • Psikologi mulai menjadi disiplin ilmu terpisah dari filsafat.
    • Dipengaruhi oleh filsafat umum Skotlandia yang menekankan pengamatan dan pengalaman manusia.
  3. Tahap 3: Renaissance Amerika Serikat (1886-1896)

    • Munculnya gerakan fungsionalisme dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan, kepraktisan, teori evolusi, dan penekanan pada individu.
    • Fungsionalisme menekankan pentingnya memahami fungsi-fungsi pikiran dan perilaku manusia dalam konteks adaptasi terhadap lingkungan.
  4. Tahap 4: Fungsionalisme Amerika Serikat (1896 dan seterusnya)

    • Fungsionalisme menjadi gerakan dominan dalam psikologi di Amerika Serikat.
    • Tokoh-tokoh penting dalam gerakan fungsionalisme adalah William James, G. Stanley Hall, dan John Dewey.
    • Gerakan ini menandai perkembangan psikologi sebagai disiplin ilmu yang terpisah dan mandiri.

    Selain itu, beberapa universitas seperti Harvard, Johns Hopkins, Columbia, dan University of Chicago menjadi pusat perkembangan psikologi awal di Amerika Serikat dengan laboratorium psikologi dan program studi yang aktif. Secara keseluruhan, psikologi awal di Amerika Serikat adalah periode penting dalam sejarah psikologi, yang mencerminkan evolusi dari penggabungan dengan filsafat dan agama menjadi disiplin ilmu yang independen dan terfokus pada pemahaman fungsi pikiran dan perilaku manusia dalam adaptasi lingkungan.

2. Karakteristik Fungsionalisme

    a. William James (1842–1910)

William James - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    William James adalah seorang filsuf dan psikolog Amerika yang dijuluki "Bapak Psikologi Amerika". James berkontribusi penting dalam perkembangan psikologi di Amerika Serikat dan memainkan peran kunci dalam mendorong transisi dari psikologi Eropa ke psikologi Amerika.

1. Pemikiran Awal dan Pengaruh Pragmatisme  

    James mengalami berbagai tantangan dalam hidupnya, termasuk depresi. Setelah membaca karya Renouvier, keyakinannya berubah, dan James mengembangkan awal dari gagasan pragmatisme. Baginya, gagasan yang valid adalah yang berhasil dalam praktik.

2. Kontribusi dalam Psikologi 

  • James menerbitkan buku teks psikologi yang sangat berpengaruh pada tahun 1880-an, yang disebut "Prinsip-Prinsip Psikologi" dalam dua volume. Buku ini memiliki 28 bab dan mencakup 1.393 halaman.
  • Pada tahun 1892/1895, James menerbitkan versi yang lebih ringkas dengan judul "Psychology: The Brieft Course."
  • Kontribusi ini membantu menguatkan pemikiran psikologi fungsionalisme
3. Teori-teori Penting
  • Kesadaran: Keadaan kesadaran cenderung menjadi bagian dari kesadaran pribadi dan berubah terus-menerus. Kesadaran membantu individu beradaptasi dengan lingkungannya.
  • Emosi: Menyatakan bahwa emosi adalah hasil perubahan fisiologis dalam tubuh sebagai respons terhadap peristiwa eksternal.
  • Kebiasaan: Pentingnya kebiasaan dalam membentuk perilaku manusia. Kebiasaan terbentuk melalui tindakan berulang-ulang.
  • Ingatan: Ingatan melibatkan proses aktif yang mencakup perhatian, persepsi, dan asosiasi. Dia juga memahami bahwa memori didasarkan pada proses fisiologis.
4. Akhir Karier dan Kehidupan

    James berhenti mengajar di Harvard University dan meninggal karena penyakit jantung pada 26 Agustus 1910.

    William James adalah tokoh yang sangat berpengaruh dalam sejarah psikologi dan filosofi, terutama dalam pengembangan fungsionalisme dan pengenalan konsep pragmatisme dalam pemikiran Amerika.

    b. Hugo Munsterberg (1863 - 1916)

Hugo Münsterberg | Department of Psychology 

    Hugo Munsterberg adalah seorang doktor yang lahir di Danzig, Prusia Timur (sekarang Gdansk, Polandia), pada tanggal 1 Juni. Munsterberg tertarik pada psikologi saat belajar di Universitas Leipzig. Munsterberg menjadi asisten penelitian Wilhelm Wundt dan meraih gelar doktor pada tahun 1885. Terdapat hubungan erat antara pemikiran dan perilaku dalam pemikiran Munsterberg dan William James, meskipun ada perbedaan pandangan mendasar.

1. Hubungan dengan William James

  • James percaya bahwa ide akan menghasilkan perilaku, sedangkan Munsterberg berpendapat bahwa perilaku lah yang menghasilkan ide.
  • James merekrut Munsterberg untuk memimpin laboratorium psikologi di Harvard.
2. Kontribusi dalam Psikologi Terapan
  • Psikologi Klinis : Munsterberg berusaha memahami penyebab perilaku abnormal dan telah memeriksa banyak orang dengan penyakit mental. Dia juga menerapkan metode "obat" kepada pasiennya dengan harapan bisa membantu menyembuhkan mereka dalam berbagai kasus.
  • Psikologi Forensik : Munsterberg menciptakan bidang psikologi forensik dan mengembangkan prinsip-prinsip psikologis yang dapat diterapkan dalam masalah hukum.
  • Psikologi Industri : Dalam bukunya, seperti "Karir dan Pembelajaran Psikologi Industri Munsterberg" (1912) dan "Psikologi Industri dan Kinerja" (1913), Munsterberg membahas pemilihan personel dan konsep-konsep terkait dalam konteks industri.
3. Akhir Karier dan Kehidupan
        Hugo meninggal karena pendarahan otak pada tanggal 16 Desember 1916. 
 
    Karena kontribusinya yang signifikan dalam psikologi terapan, Hugo Munsterberg dikenal luas di kalangan masyarakat, akademisi, dan komunitas ilmiah.

    c. Granville Stanley Hall (1844 - 1924)

Granville Stanley Hall - Wikipedia bahasa Indonesia ... 

    G. Stanley Hall lahir di Ashfield, Massachusetts, pada 1 Februari. Hall mengejar studi teologi dan filsafat di Jerman pada tahun 1868. Setelah kembali ke Amerika Serikat, Hall melakukan penelitian di Harvard Medical School dan menghasilkan tesis doktoralnya berjudul "Cognition Muscles of Space" pada tahun 1878.

Kontribusi dan Pencapaian Utama:

1. Laboratorium Psikologi Perburuhan

    Tahun 1883, Hall mendirikan laboratorium psikologi perburuhan, menjadi laboratorium studi psikologi pertama di Amerika Serikat.

2. Jurnal-Jurnal Psikologi

  • Hall mendirikan "American Journal of Psychology" pada tahun 1887, yang merupakan jurnal pertama yang fokus pada masalah psikologi di Amerika Serikat.
  • Tahun 1891, Hall juga mendirikan jurnal kedua, awalnya disebut "Pedagogical Seminary," dan sekarang dikenal sebagai "Journal of Genetic Psychology."
  • Hall mendirikan jurnal psikologi agama pada tahun 1904 dan jurnal psikologi terapan pada tahun 1917.
3. Teori Rekapitulasi
  • Hall sangat tertarik pada teori evolusi dan mengembangkan teori rekapitulasi. Teori ini menyatakan bahwa setiap individu melewati tahapan evolusi dalam hidupnya.
  • Menurutnya, masa remaja adalah saat yang paling penting dalam perkembangan organ reproduksi wanita, dan perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam evolusi masa depan.
  • Premis argumennya berakar pada tiga keprihatinan utama, termasuk pandangan tentang seksisme alami pada masa remaja sebagai dasar daya tarik seks di masa dewasa, pentingnya masa remaja dalam perkembangan organ reproduksi wanita, dan pentingnya memberi remaja kebebasan untuk mengekspresikan nafsu-nafsu biadab mereka secara bebas.

    Hall tidak hanya mendirikan laboratorium psikologi pertama di negara Amerika Serikat, tetapi juga menjadi pendiri beberapa jurnal psikologi yang berpengaruh. Selain itu, teori rekapitulasi yang dikembangkannya mempengaruhi pemahaman tentang perkembangan individu dan evolusi dalam psikologi.

3. Fungsionalisme di Universitas Chicago

    Universitas Chicago adalah salah satu pusat perkembangan gerakan fungsionalisme dalam psikologi awal di Amerika Serikat. Beberapa tokoh penting dalam gerakan ini berperan dalam mengembangkan pemahaman tentang fungsi-fungsi pikiran dan perilaku manusia

a. John Dewey

  • John Dewey adalah seorang filsuf dan psikolog yang memainkan peran utama dalam gerakan fungsionalisme di Chicago.
  •  Dewey memperkenalkan pendekatan pragmatisme dalam psikologi dan menentang pemisahan perilaku menjadi elemen-elemen terpisah. Ia mengusulkan pendekatan holistik dalam memahami perilaku manusia.
  •  Artikelnya berjudul "The Reflex Arc Concept in Psychology" pada tahun 1896 dianggap sebagai awal resmi gerakan fungsionalisme.
b. G. Stanley Hall
  • G. Stanley Hall adalah pendiri laboratorium psikologi pertama di Amerika Serikat dan juga pendiri American Psychological Association (APA).
  •  Hall memiliki minat dalam psikologi perkembangan dan memperkenalkan konsep "recapitulation theory," yang mengatakan bahwa perkembangan individu mencerminkan sejarah evolusi manusia.
c. Harvey Carr
  • Harvey Carr juga berperan penting dalam gerakan fungsionalisme di Chicago.
  • Carr memiliki minat dalam psikologi adaptasi dan belajar, dan mengembangkan konsep "tindakan adaptif" yang mencakup motif, situasi lingkungan, dan respons yang memuaskan motif tersebut.
  • Carr menekankan pentingnya memahami proses belajar dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.
    Fungsionalisme di Chicago menjadi kuat dan berpengaruh dalam perkembangan psikologi di Amerika Serikat. Universitas Chicago dan Columbia University menjadi pusat-pusat penting dalam gerakan ini, dan banyak lulusan dari universitas-universitas ini yang menyebarkan pengaruh fungsionalisme ke berbagai perguruan tinggi dan universitas di seluruh negara.

4. Fungsionalisme di Universitas Kolombia

    Fungsionalisme di Columbia University adalah gerakan penting dalam perkembangan psikologi awal di Amerika Serikat. Beberapa tokoh utama dalam gerakan ini:

a. James McKeen Cattell

  • Cattell adalah seorang psikolog yang melakukan penelitian penting dalam psikofisika, pengujian mental, dan waktu reaksi.
  • Cattell berperan dalam mendirikan American Psychological Association (APA) dan mempengaruhi banyak lulusan Columbia yang menjadi tokoh penting dalam psikologi.
b. Robert Sessions Woodworth
  • Woodworth adalah seorang psikolog yang tertarik pada motivasi dan belajar.
  • Woodworth mengembangkan konsep "transfer of training" (transfer pelatihan), yang menyelidiki apakah keterampilan yang dipelajari dalam satu situasi dapat ditransfer dan diterapkan dalam situasi lain.
c. Edward Lee Thorndike
  • Thorndike terkenal dengan eksperimennya menggunakan "puzzle box" (kotak teka-teki) untuk mempelajari pembelajaran hewan.
  • Thorndike menemukan bahwa hewan dapat belajar melalui asosiasi dan konsekuensi dari tindakan mereka.
  • Thorndike juga mengembangkan konsep "hukum latihan" dan "hukum efek," yang menjelaskan bagaimana latihan dan konsekuensi mempengaruhi pembelajaran.
    Selain ketiga tokoh utama ini, ada beberapa tokoh lain yang berperan dalam perkembangan fungsionalisme di Columbia:
  • Conwy Lloyd Morgan: Seorang psikolog yang melakukan penelitian tentang kecerdasan hewan dan menekankan pentingnya pendekatan objektif dalam mempelajari perilaku hewan.
  • Margaret Floy Washburn: Seorang psikolog yang terkenal dengan penelitiannya dalam psikologi komparatif, terutama dalam memahami perilaku primata. Washburn mengembangkan konsep "komparatif psikologi," yang menekankan pentingnya membandingkan perilaku hewan dengan perilaku manusia untuk memahami asal-usul dan fungsi perilaku.
    Fungsionalisme di Columbia University membawa kontribusi penting dalam pemahaman tentang motivasi, pembelajaran, dan perilaku hewan. Para tokoh berperan dalam mengembangkan pemahaman ini melalui penelitian dan konsep-konsep yang mereka kembangkan.

5. Behaviorisme

    a. Latar Belakang Behaviorisme

    Behaviorisme adalah aliran dalam psikologi yang dicetuskan oleh John B. Watson pada tahun 1913, di Amerika Serikat. Watson dianggap sebagai "bapak behaviorisme". Menurut Watson, psikologi harus menjadi ilmu yang objektif dan berfokus pada perilaku yang dapat diamati dan diukur secara objektif, seperti ilmu alam atau ilmu pasti. Behaviorisme menekankan pentingnya tingkah laku nyata yang dapat diobservasi dan diukur secara objektif atau melalui eksperimen.

Ciri-ciri utama behaviorisme:

  1. Fokus pada Perilaku: Behaviorisme menolak gagasan-gagasan seperti insting, kesadaran, dan imajinasi yang sulit diukur. Aliran ini memandang bahwa lingkunganlah yang membentuk perilaku dan kepribadian seseorang.

  2. Respons Terhadap Aliran Sebelumnya: Behaviorisme muncul sebagai respons terhadap aliran psikologi sebelumnya, seperti strukturalisme dan fungsionalisme, yang lebih fokus pada pemahaman proses mental dan penggunaan introspeksi (pengamatan diri sendiri) dalam memahami pikiran manusia.

  3. Pendekatan Empiris: Behaviorisme mengadopsi pendekatan empiris yang mementingkan data pengamatan yang kuat dan dapat diukur. Aliran ini berusaha memahami perilaku manusia melalui pengamatan langsung, seringkali melibatkan hewan percobaan dalam penelitian psikologis.

    Secara keseluruhan, behaviorisme mengubah paradigma dalam psikologi dengan menekankan pentingnya objektivitas dan pengukuran dalam memahami perilaku manusia.

    b. Psikologi Objektif Rusia

    Psikologi Objektif Rusia adalah aliran psikologi yang ditekankan pada pendekatan objektif dan komprehensif dalam memahami pikiran dan perilaku manusia. Ivan Petrovich Pavlov adalah pelopor aliran ini, yang terkenal dengan penelitiannya mengenai kondisi refleks atau psychoreflexology.

Pavlov membagi aktivitas organisme menjadi dua jenis:

  1. Aktivitas Refleksif: aktivitas yang tidak disadari oleh organisme dan merupakan respons terhadap stimulus yang diterimanya. Stimulus mencapai pusat kesadaran organisme sebelum respons terjadi.

  2. Aktivitas Disadari: aktivitas yang terjadi karena kesadaran organisme dan merupakan respons yang berasal dari kemauan sebagai reaksi terhadap stimulus yang diterima. Jalur yang ditempuh oleh stimulus dan respons berdasarkan kesadaran lebih panjang dibandingkan dengan respons refleksif.

    Pavlov melakukan eksperimen kondisi klasik atau kondisi Pavlovian dengan menggunakan anjing sebagai objek penelitiannya. Temuan ini menunjukkan bahwa stimulus yang semula tidak memiliki hubungan dengan respons tertentu dapat memicu respons yang telah dipelajari melalui asosiasi. Hasil eksperimen ini memberikan dasar bagi aliran behaviorisme dan penelitian lebih lanjut tentang proses belajar.

    c. John Broadus Watson (1878 - 1958)

John B.Watson

    John Broadus Watson, seorang tokoh utama dalam aliran behaviorisme, menentang pandangan bahwa pengalaman sadar harus menjadi bidang psikologi. Watson fokus pada perilaku yang dapat diamati dan diukur secara objektif. Ia berpendapat bahwa psikologi harus menjadi ilmu seperti ilmu alam lainnya, yang berurusan dengan fakta-fakta publik, bukan pengalaman pribadi.

   Behaviorisme, yang dipimpin oleh Watson, menganggap bahwa hampir semua perilaku adalah hasil dari pengondisian, di mana lingkungan membentuk perilaku dengan memperkuat kebiasaan-kebiasaan tertentu.

    Konsep utama dalam behaviorisme adalah bahwa respons terkondisi adalah unit terkecil dari perilaku, dan dari respons terkondisi ini, perilaku yang lebih kompleks dapat terbentuk. Behaviorisme memandang perilaku manusia dalam konteks stimulus-respons (S-R), di mana stimulus memicu respons tertentu.

    d.  William McDougall (1871 - 1938)

William McDougall dan Karya Kontroversinya - Portal Berita Psikologi Online

    William McDougall mengembangkan teori tentang perilaku manusia yang didasarkan pada konsep naluri atau kecenderungan yang diwariskan. Menurutnya, naluri ini mendorong individu untuk memperhatikan rangsangan tertentu dan meresponsnya untuk mencapai tujuan tertentu.

McDougall mengidentifikasi tiga komponen utama dari naluri:

  1. Persepsi: Individu memperhatikan rangsangan yang relevan dengan tujuan naluri mereka.

  2. Perilaku: Individu melakukan tindakan yang bertujuan untuk memenuhi naluri mereka.

  3. Emosi: Naluri telah mengasosiasikan emosi positif atau negatif dengan perilaku tertentu.

    Dalam teori McDougall, naluri memiliki tujuan yang diarahkan, yang berbeda dengan pendekatan stimulus-respons dalam behaviorisme. McDougall mengidentifikasi berbagai naluri dan emosi yang terkait dengannya. Setiap naluri memiliki tujuan tertentu yang mendorong individu untuk bertindak. Teori ini memberikan sudut pandang yang berbeda dalam memahami perilaku manusia, dengan menekankan peran naluri dalam mengarahkan tindakan dan emosi manusia.

    e. Neo behaviorisme

    Neobehaviorisme adalah perkembangan dari aliran behaviorisme dalam psikologi yang menempatkan pembelajaran sebagai objek penelitiannya. Para neobehavioris berusaha mengembangkan teori pembelajaran umum berdasarkan eksperimen dengan prosedur pengkondisian klasik dan instrumental. Tujuan utama mereka adalah untuk memperluas teori pembelajaran ini agar dapat diterapkan pada perilaku yang dipelajari secara umum, termasuk perilaku kompleks yang merupakan ciri khas manusia.

 Burrhus Frederic Skinner dianggap sebagai salah satu tokoh utama dalam neobehaviorisme berkat kontribusinya melalui berbagai penelitian, eksperimen, dan penemuan, seperti kotak Skinner.

Ciri-ciri utama neobehaviorisme meliputi:

  1. Sedikit evolusi dari behaviorisme umum.
  2. Memeriksa proses kognitif selain proses perilaku yang dialami subjek.
  3. Mempelajari bagaimana individu secara bertahap mengubah kebiasaan mereka dan berperilaku selama proses tersebut.
  4. Menekankan penyelidikan perilaku manusia secara menyeluruh.

Burrhus Frederic Skinner dianggap sebagai salah satu tokoh utama dalam neobehaviorisme berkat kontribusinya melalui berbagai penelitian, eksperimen, dan penemuan, seperti kotak Skinner

 

Nama : Sita Miftahul Jannah

NIM : 2310322021

Kelas : B

Jurusan : Psikologi

 


Komentar

Postingan Populer